1 Full Life: MARAH ... KAFIR ... JAHIL.
Nas : Mat 5:22
Yesus tidak berbicara mengenai kemarahan yang selayaknya terhadap
orang yang fasik dan tidak adil (bd. Yoh 2:13-17), tetapi yang
disalahkan-Nya adalah kemarahan yang mendendam yang secara tidak adil
menghendaki kematian orang lain. "Kafir" merupakan kata makian yang mungkin
berarti "tolol". Menyebut seseorang "jahil" (yang artinya bodoh dalam
ajaran agama) mungkin menunjukkan suatu sikap hati yang bisa membuat
dirinya "diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala".
2 Full Life: MEMANDANG ... MENGINGINKANNYA.
Nas : Mat 5:28
Yang disalahkan oleh Kristus bukanlah pikiran mendadak yang mungkin
dibisikkan oleh Iblis ke dalam pikiran seorang, bukan juga keinginan yang
tidak senonoh yang muncul dengan tiba-tiba. Yang dimaksudkan adalah pikiran
atau keinginan tidak senonoh yang disetujui oleh kehendak seseorang, yaitu
keinginan amoral yang akan dilaksanakan jikalau ada kesempatan. Keinginan
dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram, bila direnungkan dan tidak
dilawan, adalah dosa
(lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
- 1) Orang Kristen harus berhati-hati dalam mengelak kesenangan yang
diperoleh dari melihat gambar amoral sebagaimana ditampilkan dalam film
atau bacaan yang cabul (bd. 1Kor 6:15,18; Gal 5:19,21; Ef 5:5;
Kol 3:5; 2Tim 2:22; Tit 2:12; Ibr 13:4; Yak 1:14; 1Pet 2:11;
2Pet 3:3; 1Yoh 2:16).
- 2) Dalam hal mempertahankan kesucian seksual, baik perempuan maupun
laki-laki memiliki tanggung jawab. Seorang wanita Kristen harus
hati-hati agar tidak berdandan sedemikian rupa sehingga menarik
perhatian kepada tubuhnya, dan dengan demikian menimbulkan godaan bagi
laki-laki serta merangsang hawa nafsu. Berdandan secara tidak sopan
adalah dosa (1Tim 2:9; 1Pet 3:2-3).
3 Full Life: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU.
Nas : Mat 22:37
Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus
dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia (bd. Ul 6:5;
Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13).
- 1) Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai
Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya,
berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar
memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang
sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam
penderitaan-Nya (Fili 3:10), memperluas kerajaan-Nya (1Kor 9:23),
dan hidup bagi kemuliaan-Nya dan standar-Nya yang benar di bumi ini
(Mat 6:9-10,33).
- 2) Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang
menguasai seluruh diri kita, kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya
kepada kita yang menyebabkan Dia mengutus Anak-Nya untuk kepentingan
kita
(lihat cat. --> Yoh 3:16;
[atau ref. Yoh 3:16]
Rom 8:32). Kasih kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap
dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2;
Kol 3:12-17).
- 3) Kasih kepada Allah meliputi:
- (a) kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia;
- (b) iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia yang
dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapak dengan anak;
- (c) kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya;
- (d) ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian
kita kepada standar-Nya yang benar di tengah-tengah dunia yang
menolak Allah; dan
- (e) kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya.
4 Full Life: KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA.
Nas : Mat 22:39
Anak-anak Allah dituntut untuk mengasihi semua orang (bd.
Gal 6:10; 1Tes 3:12), termasuk orang yang memusuhi mereka
(Mat 5:44). Mereka juga diperintahkan untuk mengasihi semua orang
Kristen yang telah lahir baru secara khusus
(lihat cat. --> Yoh 13:34;
[atau ref. Yoh 13:34]
Gal 6:10; bd. 1Tes 3:12; 1Yoh 3:11).
- 1) Kasih orang percaya terhadap sesama saudara seiman, sesama manusia
dan musuhnya harus tunduk kepada, dan diatur serta dikendalikan oleh
kasih dan pengabdian mereka kepada Allah.
- 2) Kasih kepada Allah merupakan "hukum yang terutama" (ayat
Mat 22:37-38). Oleh karena itu, ketika menyatakan kasih terhadap
semua orang, kita sama sekali tak boleh berkompromi mengenai kekudusan
Allah, keinginan-Nya akan kemurnian, kehendak dan standar-Nya
sebagaimana terdapat dalam Alkitab.